T aman Nasional Sembilang terletak di pesisir timur Kecamatan Banyuasin II, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan. Luas kawasan Taman Nasioanal Sembilang 202.896,31 ha terdiri dari 44,4 % hutan mangrove. Vegetasi Taman Nasional Sembilang terdiri dari kira-kira 87.000 ha hutan mangrove yang masih utuh. Meluas ke arah darat hingga 35 km menjadikannya kawasan mangrove terluas di Indonesia bagian barat. Keseluruhannya terdapat 17 spesies mangrove (yaitu 43% dari seluruh spesies mangrove yang ada di Indonesia) yang ditemukan, meliputi Sonneratia alba, Avicennia marina (langsung di garis pantai); Rhizophora mucronata, R. apiculata, Bruguiera gymnorhiza, dan Xylocarpus granatum (jauh ke daratan pada tanah dengan salinitas rendah dan padat). Mammalia Sebanyak 53 spesies mammalia terdapat di TN Sembilang (Danielsen & Verheught 1990, PBS data) diantaranya spesies berang-berang yang ada di kawasan Indo-Malaya (Lutra lutra), spesies kucing besar (Felis marmorata, Felis viverrina, Felis bengalensis, Felis temminckii, Neofelis nebulosa) dan Harimau Sumatera Panthera tigris sumatrae), juga Musang Air (Cyanogale bennettii). Dan setidaknya terdapat lima primata termasuk Ungko (Hylobates agilis), Kera Ekor Panjang (Macaca fascicularis), Beruk (M. nemestrina), dan Lutung Kelabu (Presbytis cristata), Burung Paling sedikit 213 spesies burung pernah tercatat di kawasan TN Sembilang (data PBS) termasuk banyak dari spesies residen yang berstatus genting. Spesies burung ini meliputi spesies penetap (resident) yang terancam seperti Pecuk-ular Asia (Anhinga melanogaster[i]), koloni terakhir dari Undan (Pelecanus philippensis) di region Indo-Malaya, Bangau Storm (Ciconia stormi), lebih dari 1.000 ekor Bangau Bluwok (Mycteria cinerea), lebih dari 300 ekor Bangau Tongtong (Leptoptilos javanicus), Cangak Sumatera (Ardea sumatrana), Rangkong Badak (Buceros rhinoceros), Rangkong Helm (Rhinoplax vigil), Rangkong Hitam (Antrhacoceros malayanus), serta lebih dari 25 spesies burung air migran, termasuk 10.000-13.000 Trinil-lumpur Asia (Limnodromus semipalmatus), 28 ekor Trinil Nordmann (Tringa guttifer), lebih dari 2.600 Gajahan Timur (Numenius madagascariensis), dan beberapa ribu individu spesies dara laut (Sternidae). Dataran lumpur Banyuasin juga merupakan tempat mencari makan bagi ratusan Bangau Bluwok, Bangau Tongtong, dan Ibis-Cucuk Besi (Threskiornis melanocephalus), dan juga lebih dari 2.000 spesies Kuntul (Silvius 1986). Reptil Di sungai-sungai dan muara dalam kawasan TN Sembilang tercatat ditemukan Buaya Muara (Crocodylus porosus) dan spesies Buaya Sinyulong (Tomistoma schlegelii) pernah tercatat ditemukan di rawa-rawa air tawar di belakang hutan mangrove. Di samping buaya, kawasan ini juga merupakan habitat bagi berbagai spesies ular seperti Ular Cincin Mas (Boiga dendrophila), Ular Sawah (Phyton sp.) dan species kura-kura air tawar. Ikan dan Invertebrata Sedikitnya terdapat 142 spesies ikan dari 43 familia (Yunus, 1980), 38 spesies kepiting (IPB, 1975) dan sedikitnya 13 spesies udang dari 9 familia (Eskapindo Matra 1987). Beberapa spesies ikan yang bernilai ekonomi antara lain Ikan Sembilang (Plotusus canius), Gulamah (Johnius sp.), Layur (Trichiurus sp.), Manyung (Arius maculatus), Selar (Caranx sp.), Belanak (Mugil sp.), Teri (Stolephorus sp.), Tenggiri (Scomberomorus sp.) dan Petek (Leiognathus sp.). Sumber: Profil TN Sembilang |