Kampung Kapitan Print
Written by Djoko   
Monday, 09 October 2006 00:26

Kampung Kapitan !!!, a village along the riverbanks of Musi River, under the 7 Ulu village, Seberang Ulu Sub District of Palembang, not far from Jembatan Ampera/Ampera Bridge, was established by the Chinese community of Palembang, in the sixteenth century.

 

The community has assimilated since then, and not only Chinese ethnic live there now, but in this kampung you still can find three houses 24x50 m with pyramid roof, believed built by Captain Tjoa family. Houses are connected with wooden floor bridge. Among these houses, there is a house in the middle of he compound especially built for storing the ashes of their cremated ancestors.

The houses now still inhabited by the Tjoa Kok Lin family, the thirtheen generation of the Tjoa clan to live there.

Kampung Kapitan !!! terletak di Kelurahan 7 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I adalh salah satu obyek wisata di Kota Palembang.

Kampung Kapitan pada zaman dahulu adalah tempat tinggal komunitas orang-orang yang berasal dari Tiongkok. Dikampung ini terdapat tiga rumah peninggalan marga Tjoa  berukuran 24 x 50 meter. Diantara tiga rumah tersebut, ditengahnya digunakan untuk menyimpan abu kremasi keluarga yang meninggal, yang disebut sebagai Rumah Perabuan.

Pada saat ini keluarga yang tinggal diperumahan tersebut diperkirakan adalah keturunan yang ke 13 dari Marga Tjoa yakni keluarga Tjoa Kok Lin. Rumah-rumah tersebut dibangun pada sekitar abad ke 16, terbuat dari kayu Onglen.

Untuk naik keatas rumah melalui dua buah tangga yang terhubung menjadi satu diatas yang kemudian mengantar kita ke teras yang luas. Pada beranda depan terlihat beberapa foto-foto tua yang tergantung diruang tamu. Diantara foto-foto tua tersebut tampak seorang laki-laki dengan pakaian Tiongkok yang diyakini sebagai Kapitan Chou.

Last Updated on Wednesday, 12 March 2008 11:14